Peranan Organisasi Mahasiswa Dalam Perkembangan Bangsa
Para pemuda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. “The founding leaders” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk maksud melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, tentu banyak permasalahan, tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus kita hadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, banyak pula masalah-masalah baru yang terjadi sekarang ataupun yang akan datang dari masa depan kita. Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada kecemasan, kekhawatiran, atau bahkan ketakutan-ketakutan sebagai akibat kealfaan atau kesalahan yang kita lakukan atau sebagai akibat hal-hal yang berada di luar jangkauan kemampuan kita.
Dalam perkembangan bangasa indonesia, generasi muda atau mahasiswa tidak pernah luput atau tidak bisa dipisahkan karena mereka saling bersinerji antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana mahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan tersebut. Oleh sebab itu, Penting bagi kita semua terutama kaum muda Indonesia yaitu para mahasiswa, membiasakan diri yaitu untuk mengerjakan apa saja yang semestinya kita kerjakan guna memperbaiki keadaan dan meningkatkan produktifitas kita sebagai bangsa dan negara. Setiap anak bangsa perlu bertekad melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing melebihi apa yang seharusnya dikerjakan, dengan hanya mengambil hak tidak melebihi hak yang memang seharusnya diterima.
Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna. Apakah yang diharapkan dari seorang mahasiswa ? seorang mahasiswa diharapkan mampu memahami suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah dipelajari, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan sesuatu yang berguna atau bernilai lebih untuk bidangnya, dan diharapkan mampu menyumbang ilmu baru bagi bidangnya, serta dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus melakukan analisa terhadap masalah itu serta mencari bahan pendukung untuk lebih memahami permasalahan tersebut. Kemudian memunculkan alternatif solusi dan memilih satu solusi dengan pertimbangan yang matang. Dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersbut.
MAHASISWA pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di masyarakat (Agen social of cahange). Kata-kata perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis. Sebagian besar yang telah dilakukan mahasiswa untuk menjalankan peran sebagai agent of change dan social control dilakukan melalui aksi-aksi turun ke jalan. Aksi untuk menuntut perubahan kebijakan, penyebaran wacana dan opini ke publik, namun belum bisa memberikan solusi konkrit. Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan
Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Salah satu upaya mahasiswa untuk ikut serta dalam memajukan perkembangan bangsa indonesia adalah dengan memulai sejak dini untuk bisa berorganisasi di lingkungan masyarakat luas dengan membentuk organisasi kemahasiswaan. Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tjuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta menajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, berbagai peristiwa besar di dunia selalu identik dengan peran mahasiswa didalamnya. Berawal dari gerakan organisasi mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo. Gerakan mahasiswa tidak berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin subur, gerakan mahasiswa angkatan 1928 memunculkan sebuah idieologi dan semangat persatuan dan kesatuan diseluruh pelosok yang kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Dalam mengembangkan perannya, mahasiswa perlu mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi (action) secara sekaligus. Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik dalam arti fisik melalui buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi informasi maupun bacaan kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di tengah masyarakat. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang kita terima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi yang berhasil kita asah. Karena itu, faktor pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh setiap anak bangsa.
Di samping kemampuan reflektif, para mahasiswa juga perlu melatih diri dengan kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan benar-benar bekerja dalam arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya tergantung kepada wacana, ‘public discourse’, tetapi juga agenda aksi yang nyata. Jangan hanya bersikap “NATO”, “Never Action, Talking Only” seperti kebiasaan banyak kaum intelektual dan politikus amatir negara miskin. Kaum muda masa kini perlu membiasakan diri untuk lebih banyak bekerja dan bertindak secara efektif daripada hanya berwacana tanpa implementasi yang nyata.
Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan organisasi mahasiwa mampu 1)membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan mahasiswa lainnya sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, 2)Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, serta 3) mampu untuk berfikir kritis dalam menanggapi setiap perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.
Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan oleh poltek merupakan wadah dari, oleh dan untuk mahasiswa yang dibentuk berdasarkan azas dari, untuk, dan oleh mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Setiap mahasiswa Politeknik adalah anggota Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Bali. Di Politeknik Negeri Bali organisasi kemahasiswaan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku terdiri dari: Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Bali (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bali (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan Politeknik Negeri Bali (HMJ), dan Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Negeri Bali (UKM).
Dalam UKM dilaksanakan kegiatan ekstra-kurikuler yaitu, kegiatan di luar jam belajar para mahasiswa. Kegiatan ini menyangkut kegiatan-kegiatan kesejahteraan mahasiswa dan penyaluran minat dan bakat seperti: olah raga, kesenian, dan pencinta alam. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian dari wawasan almamater untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental agar menjadi pribadi-pribadi yang bertanggungjawab terhadap kehidupan sosial baik sebagai perorangan maupun anggota kelompok Politeknik. Kegiatan ekstra-kurikuler direncanakan dan dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (Presiden Mahasiswa) Politeknik. Tiap mahasiswa diharapkan turut berperan serta di dalam kegiatan-kegiatan ekstra-kurikuler tersebut. Untuk menunjang kegiatan ekstra-kurikuler ini, sarana olah raga dan fasilitas Politeknik lainnya dapat dipakai yang diatur pemakaiannya oleh Direktur Politeknik.
Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan. Dengan demikian, satu media yang dapat membentuk kematangan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat ialah organisasi. Dengan senantiasa ber-organisasi maka mahasiswa akan senantiasa terus berinteraksi dan beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar