WE Can Do everything if We Want tO try

Selasa, 10 Januari 2012

Akuntansi Biaya




 


AKUNTANSI BIAYA


A. Pengertian


A
kuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting.Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.



B. Manfaat Akuntansi Biaya
Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk :
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan
akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam :
 (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun
      barang dalam proses,
 (b) penetapan harga jual terutama harga jual yang
      didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual
      berdasarkan harga pokok,
 (c) penetapan laba.
3. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

C. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan
untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas
disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menggolongkan biaya diantaranya :
1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
    1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
    2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
    3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b. Commercial Expense (Operating Expense)
    1. Marketing and Selling Expense
    2. General & Administration Expense
2. Berdasarkan Periode Akuntansi
a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal).
Pengeluaran ini akan memberi
manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini
dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran
dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan
memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi.
Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue
expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode
terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya
pengeluaran ini sifatnya rutin.
3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
c. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.
4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik
    yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau programmed
   cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang akurat dengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi
    dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi
    dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.
5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan
    volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah
    berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya
    aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah
    secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume
     kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai
   dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
   sebanding/proporsional.
6. Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi
    kepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat
    diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
    manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
D. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua
sistem yaitu :
1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem
    pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai
   dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok
   produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya
  dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem pembebanan
   harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok
   yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.

E. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan beberapa
dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif
tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yang
berproduksi dalam lingkungan produksi canggih (advanced manufacturing
environment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya
sebagai berikut :
1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal.
3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan
     menguntungkan.
5. Marjin laba sulit dijelaskan
6. Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga
7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi data
     biaya bagi proyek khusus.

8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan 
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1201/1/akutansi-erlina7.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar